Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hemat Energi 30%, Pelindo III Siapkan Fasilitas Shore Connection

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai menyiapkan layanan fasilitas shore connection atau instalasi penyaluran listrik untuk kapal yang sandar di dermaga pelabuhan guna menekan biaya energi 20%-30%.
Dari kiri, Commercial and Operational Director Pelindo III Mohammad Iqbal, Operational Director PT Tempuran Emas Teddy Arief Setiawan, CEO Pelindo III Ari Askhara, Operation Manager PT Tanto Intim Line David Tan, Operational Director PT Mentari Line Anthony Soenardi Sudartan saat penandatanganan kerja sama pemanfaatan fasilitas shore connection atau instalasi penyaluran listrik untuk kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (9/4/2018)/Bisnis-Peni Widarti
Dari kiri, Commercial and Operational Director Pelindo III Mohammad Iqbal, Operational Director PT Tempuran Emas Teddy Arief Setiawan, CEO Pelindo III Ari Askhara, Operation Manager PT Tanto Intim Line David Tan, Operational Director PT Mentari Line Anthony Soenardi Sudartan saat penandatanganan kerja sama pemanfaatan fasilitas shore connection atau instalasi penyaluran listrik untuk kapal yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin (9/4/2018)/Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, SURABAYA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mulai menyiapkan layanan fasilitas shore connection atau instalasi penyaluran listrik untuk kapal yang sandar di dermaga pelabuhan guna menekan biaya energi 20%-30%.

CEO Pelindo III IG. N. Askhara Danadiputra atau yang akrab disapa Ari Askhara mengatakan fasilitas shore connections tersebut sebetulnya sudah lama dimiliki oleh Pelindo III untuk mengaliri listrik kapal-kapal perseroan, tetapi baru tahun ini masuk bisnis komersial.

"Fasilitas shore connections ini bisa dimanfaatkan para pemilik kapal petikemas yang bersandar di pelabuhan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) solar," jelasnya seusai penandatangan kerja sama Letter of Intent (LoL) Pelindo III dengan 5 perusahaan pelayaran, Senin (9/4/2018).

Dia menyatakan, tarif listrik melalui shore connection tersebut cukup kompetitif yakni sekitar Rp2.150/kwh dan lebih efisien di bandingkan penggunaan BBM di mana per liter mencapai sekitar Rp7.500.

Ari mengklaim bisnis penyediaan shore plug tersebut merupakan yang pertama kali di Indonesia karena kapal-kapal yang bersandar di dermaga bahkan bisa tetap melakukan perawatan mesin kapal meski listrik tidak dihidupkan karena mendapatkan pasokan listrik dari shore connections.

Direktur PT Lamong Energi Indonesia (LEGI), yang merupakan cucu usaha Pelindo III, Edward Danner Napitupulu menjelaskan, LEGI bersama dengan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) melakukan kolaborasi untuk menyediakan shore connections tersebut.

"Listrik yang dipasok melalui shore connections tersebut tetap berasal dari PLN dan kami menyediakan fasilitas instalasi listriknya dari dermaga ke kapal," katanya.

Dia menjelaskan saat ini kapasitas listrik yang tersedia di dermaga-dermaga BJTI sebesar 1 MW yang bisa melayani 3 dermaga. Fasilitas tersebut baru bisa melayani kapal dengan frekuensi 50 Hz dan akan dikembangkan untuk frekuensi 60 Hz yang biasanya dimiliki kapal-kapal internasional.

Rencananya, ke depan fasilitas shore connections tersebut diperbanyak untuk melayani dermaga di Terminal Teluk Lamong (TTL), dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

"Yang pertama kita siapkan untuk semua dermaga di seluruh Tanjung Perak dulu. Ke depan tentu akan diperluas sampai ke pelabuhan-pelabuhan lainnya yang dikelola oleh Pelindo III," imbuhnya.

Adapun dalam penandatanganan kerja sama tersebut ada 5 perusahaan pelayaran dan petikemas yang akan menikmati fasilitas shore connection yakni PT Mentari Line, PT Tanto Intim Line, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, PT Meratus Line, dan PT Salam Pacific Indonesia Line (SPIL).

GM Operations Meratus Line, Rudy Supriadi

menambahkan diharapkan dengan penggunaan fasilitas tersebut Meratus dapat menghemat biaya energi 20%-30% lantaran selama ini harus menggunakan BBM sedikitnya 5.000 kl per hari bergantung ukuran kapal.

"Kapal kami biasanya sandar sekitar 24-36 jam, dan saat sandar kapal masih harus menyala belum lagi jika ada maintenance. Selama ini kontribusi komponen BBM dalam industri pelayaran itu mencapai 40%," ujarnya.

Diharapkan selain bisa menekan biaya energi, fasilitas shore connection juga bisa menjadi ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas karbon yang berasal dari pembakaran BBM menjadi elektrifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper