Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Kediri Dorong UMKM Manfaatkan E-commerce untuk Pasarkan Produk

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kerja kantor tersebut untuk memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya agar ada percepatan perluasan pasar.
Perajin gitar Isa Ansori (kiri) memeriksa presisi pada gitar listrik buatannya di rumah sekaligus bengkel kerja di Desa Sumberjo, Kediri, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018)./ANTARA-Prasetia Fauzani
Perajin gitar Isa Ansori (kiri) memeriksa presisi pada gitar listrik buatannya di rumah sekaligus bengkel kerja di Desa Sumberjo, Kediri, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018)./ANTARA-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, MALANG — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kerja kantor tersebut untuk memanfaatkan e-commerce untuk memasarkan produknya agar ada percepatan perluasan pasar.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengatakan era digital perlu disikapi dengan positif pelaku UMKM untuk dapat memasarkan produk-produknya agar terjadi percepatan penyerapan pasar dan jangkauannya juga lebih luas.

“Namun, di sisi lain, mereka juga perlu tahu bagaimana strategi memasarkan produk lewat media digital agar bisa tepat sasaran,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (8/4/2018).

Karena itulah, BI Kediri perlu membekali pelaku UMKM tentang strategi memanfaatkan media digital dalam memasarkan produk. Contohnya seperti bagaimana mereka memanfaatkan marketplace dengan menjadi peserta maupun berpromosi di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

UMKM diminta untuk memajang foto-foto produknya di media sosial maupun marketplace.

“Kami latih terkait masalah-masalah itu selama dua hari pada 27-18 Maret 2018,” ungkap Djoko.

Pelatihan digital bagi UMKM, lanjut dia, bukan semata inisiasi dari BI Kediri, melainkan juga karena permintaan dari pelaku usaha. Masalah pemasaran menjadi perhatian bagi pelaku UMKM, terutama di era pemasaran lewat media digital.

Peserta yang hadir disebut sebanyak 100 pelaku usaha, yang terdiri dari perajin batik, industri rumahan makanan dan minuman, serta kerajinan tangan.

Perajin Tenun Ikat Cap Medali Emas Kediri Siti Ruqoyah mengaku antusias mengikuti pelatihan tersebut. Lewat pelatihan ini, dia bisa memanfaatkan media sosial agar produk tenun ikat buatannya dikenal masyarakat luas, termasuk luar Kediri.

“Omzetnya sekarang sudah mencapai Rp297.500 per bulan, meningkat bila dibandingkan dengan belum memasarkan lewat media sosial,” sebut Siti.

Hal yang sama juga diungkapkan Erwin Wahyu N., perajin tenun ikat dengan brand Tenun Bandoel Kediri.

“Lewat penyajian foto yang bagus di media sosial, produk saya menjadi lebih kuat tampilannya sehingga mengundang konsumen ke workshop kami,” terangnya.

Setiap hari, Erwin mampu memproduksi 25 lembar kain tenun ikat yang harganya rata-rata senilai Rp175.000 per lembar.

Djoko menambahkan keinginan pelaku UMKM untuk mandiri juga besar. Hal itu ditandai dengan terus berusaha memperbaiki produk, termasuk sistem pemasaran, lewat forum antar mereka sendiri yakni Komunitas Tangan Di Atas.

“Jadi, masalah-masalah yang muncul di tengah mereka dibicarkan bersama untuk dicarikan solusi lewat forum Komunitas Tangan Di Atas,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper