Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNBP Kehutanan Ditarget Naik 5%, Didorong Kontribusi Hutan Alam

Penerimaan negara bukan pajak dari sektor kehutanan tahun ini ditargetkan Rp2,96 triliun, naik hampir 5% dari realisasi tahun lalu. Kenaikan diharapkan ditopang dari kontribusi hutan alam.
Presiden Joko Widodo menyerahkan 13 Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial untuk 9.143 kepala keluarga di Desa Ngimbang, Kabupaten Tuban/Intan - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo menyerahkan 13 Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial untuk 9.143 kepala keluarga di Desa Ngimbang, Kabupaten Tuban/Intan - Biro Pers Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Penerimaan negara bukan pajak dari sektor kehutanan tahun ini ditargetkan Rp2,96 triliun, naik hampir 5% dari realisasi tahun lalu. Kenaikan diharapkan ditopang dari kontribusi hutan alam.

Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hilman Nugroho berharap hutan alam berkontribusi 60% terhadap penerimaan.

"Hutan alam kan bayar PSDH [provisi sumber daya hutan] dan DR [dana reboisasi]. Kalau HTI hanya PSDH," ujarnya, Kamis (5/4/2018).

KLHK mencatat realisasi PNBP kehutanan tahun lalu Rp2,82 triliun. Produksi kayu bulat dari hutan alam dan hutan tanaman (HTI) masing-masing 5,41 juta m3 dan 38,59 juta m3. Produksi kayu olahan bersertifikat 36,63 juta m3.

Nilai ekspor hasil hutan tercatat US$10,98 miliar, diikuti produksi hasil hutan bukan kayu (HHBK) 316.955 ton.

Sementara itu, tahun ini produksi kayu bulat dari hutan alam dan hutan tanaman (HTI) ditarget masing-masing 5,9 juta m3 dan 34 juta m3. Produksi kayu olahan bersertifikat dipatok 30 juta m3.

Target nilai ekspor hasil hutan dipasang US$8,64 miliar. diikuti produksi HHBK 329.633 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper