Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Garam Tidak Dipengaruhi Panjang Garis Pantai

Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyatakan produksi garam dipengaruhi oleh luas lahan garam.
Petani memanen garam di Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (19/8)./ANTARA-Yusuf Nugroho
Petani memanen garam di Desa Kedungmalang, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (19/8)./ANTARA-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyatakan produksi garam dipengaruhi oleh luas lahan garam. 

Dengan demikian pernyataan yang menyebutkan produksi garam dipengaruhi panjang garis pantai dan kedalaman laut merupakan pernyataan yang keliru.

Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk mengatakan produksi garam dalam negeri tidak akan meningkat secara signifikan apabila lahan garam juga tidak mengalami perluasan.

"Bukan panjang pantai dan dalam laut [yang mempengaruhi], itu menyesatkan. Apakah bikin garam di dalam laut dan di pantai? Kalau di pantai, di Ancol harusnya bisa, tetapi dibangun Dufan kan?" katanya di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan produksi garam sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu curah hujan dan ketersediaan lahan. 

Wilayah Indonesia memang lebih banyak terdiri dari laut dibandingkan dengan daratan, sehingga pasokan air laut sebagai bahan baku garam melimpah. Namun, ketersediaan bahan baku air laut belum didukung penuh oleh ketersediaan lahan untuk memproduksi garam. 

"Sentra-sentra produksi hanya terdapat di pantai utara Jawa, pantai selatan Madura, NTB, NTT, dan Sulawesi Selatan. Untuk memproduksi garam diperlukan lahan yang landai serta didukung oleh curah hujan yang relatif rendah," jelasnya.

Adapun, karena faktor iklim di luar kendali manusia, maka yang bisa dioptimalkan adalah ekstensifikasi pemanfaatan lahan yang didukung oleh proses produksi yang tepat. Pemerintah saat ini tengah mendorong pengembangan beberapa klaster penghasil garam di dalam negeri, salah satunya di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper