Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kredit Jalan Tol Sulit Turun, Ini Penjelasan Bankir

Permintaan untuk menurunkan suku bunga kredit jalan tol agar pengelola dapat menurunkan tarif tol, dinilai sulit dilakukan oleh perbankan apabila biaya dana masih tinggi.
Gerbang tol Bekasi Barat 1 di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3)./ANTARA
Gerbang tol Bekasi Barat 1 di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan untuk menurunkan suku bunga kredit jalan tol agar pengelola dapat menurunkan tarif tol, dinilai sulit dilakukan oleh perbankan apabila biaya dana masih tinggi.

Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah JawaTengah (Bank Jateng) Hanawijaya menuturkan turunnya bunga kredit akan sangat bergantung pada kondisi biaya dana.

“Kami menyadari bahwa penurunan bunga kredit akan menurunkan cost operation Pengelola Jalan Tol, tapi kalau bunga dana tidak bisa turun secara signifikan, maka kami sulit untuk turunkan bunga kredit tersebut,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (3/4/2018).

Hanawijaya menjelaskan, lembaga pemilik dana-dana jangka panjang dengan Mudharabah Muqayyadah seperti Dana Pensiun, Asuransi dan Badan Pengelola Keuangan Haji, masih meminta return dengan acuan suku bunga Surat Utang Negara (SUN) ditambah risk premium proyek yang akan dibiayai sekitar 0.5% - 1,5%.

Dengan mengambil contoh suku bunga SUN jangka panjang di atas 12 tahun sebesar 6,5% hingga 6,85%, maka tingkat return yang diminta pemilik dana minimal 7,25%.

“Kalau SUN yang risikonya nol saja masih tinggi, maka akan sulit bagi bank mencari sumber dana yang lebih murah agar bunga kreditnya turun. Jadi jualan Mudharabah Muqayyadah saya ke pengelola jalan tol minimal 10% agar bank masih dapat membiayai overhead dan PPAP,” jelasnya.

Adapun, saat ini suku bunga kredit jalan tol yang diberlakukan Bank Jateng masih berada di kisaran 9,5% - 11%. Bahkan beberapa proyek yang baru meminta suku bunga maksimal 9,5%.

Lebih lanjut, menurutnya, selain menunggu penurunan bunga kredit, perusahaan pengelola jalan tol masih dapat mengupayakan penurunan tarif tol tanpa harus merugi, dengan cara alternatif seperti perpanjangan masa konsesi.

“Pengelola jalan tol dapat menyampaikan tambahan waktu konsesi dengan penurunan tarif tol agar IRR masih feasible. Jadi kalaupun bunga kredit belum bisa turun, maka perpanjangan masa konsesi bisa menjadi alternatif menjawab penurunan cash flow.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper