Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkumpulan Apersi Jatim Targetkan Bangun 13.000 Rumah MBR

Perkumpulan Pengembang perumahan Seluruh Indonesia (Perkumpulan Apersi) Jawa Timur tahun ini menargetkan bisa membangun 13.000 unit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, SURABAYA – Perkumpulan Pengembang perumahan Seluruh Indonesia (Perkumpulan Apersi) Jawa Timur tahun ini menargetkan bisa membangun 13.000 unit rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ketua Perkumpulan Apersi Jatim, Mas Guruh Sapto Widodo mengatakan target pengembangan rumah MBR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini lebih tinggi dari target tahun lalu yakni sebanyak 10.000 unit.
“Angka backlog secara nasional saat ini sudah mencapai 11 jutaan, tapi pembangunan rumah MBR ini tidak hanya dibebankan kepada Perkumpulan Apersi tetapi juga asosiasi lainnya. Namun setidaknya di Jatim anggota kami ada 163 orang dan diharapkan bisa bangun 100 unit per lokasi tiap anggota,” jelasnya seusai pelantikan pengurus Perkumpulan Apersi Jatim Periode 2018-2023, Rabu (4/4/2018).

Dia mengatakan membangun rumah MBR memang cukup sulit karena batasan harga Rp130 juta dari pemerintah hanya menghasilkan margin yang kecil. Namun begitu, tahun ini Perkumpulan Apersi Jatim punya 5 program yang akan dikejar. Di antaranya adalah membangun sinkorinisasi dengan pemerintah daerah baik kota/kabupaten terutama menyangkut masalah perizinan, melakukan MoU dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk penyeragaman sertifikasi lahan terutama biaya pemecahan sertifikat yang diusulkan Rp500.000, menjalin kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk pembiayaan, kerja sama dengan PLN untuk sambungan listrik dan PDAM untuk saluran air.

“Karena ini untuk rumah MBR, maka kami akan usulkan biaya pemecahan sertifikat itu Rp500.000, karena umumnya biayanya sekitar Rp900.000-Rp1 juta,” ujarnya.

Guruh menambahkan, khusus kerja sama dengan pemda, pihaknya akan meminta pemda-pemda secara seragam dan sederhana dalam membuat skema pengurusan izin bangunan agar target mengurangi backlog perumahan dapat segera tercapai.

Wakil Ketua Bidang Rumah Sejahtera, Tapak dan Rusun Perkumpulan Apersi Jatim, Lamiranto menambahkan meski memiliki tugas membangun rumah murah bagi MBR, pengembang saat ini juga mencari akal agar pengembang tidak merugi di tengah mahalnya harga lahan dan material.

“Jadi selain bangun rumah FLPP, kita juga bangun rumah komersial yang harganya sekitar Rp300 jutaan. Namun, porsinya tidak banyak yakni 20% rumah komersial dan 80% rumah MBR karena sudah tugas kami menyediakan rumah murah murah ini,” katanya.

Lamiranto menambahkan, saat ini rumah MBR yang potensial di Jatim khusus rumah tapak yakni berada di Sidoarjo pinggir, Gresik, Mojokerto, Madiun, Tuban, Banyuwangi dan Jember. Khusus Surabaya dan Sidoarjo pusat kota sudah sangat sulit mengingat harga lahan yang tidak lagi murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper