Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BAWANG MERAH: Pemerintah Harus Setop Kerugian Petani

Pemerintah memiliki satu kesempatan lagi untuk memastikan bahwa harga bawang merah pada periode panen kali ini tidak anjlok atau petani akan beralih ke komoditas lain.
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri
Petani panen bawang merah di Desa Taraban, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/10)./ANTARA-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memiliki satu kesempatan lagi untuk memastikan bahwa harga bawang merah pada periode panen kali ini tidak anjlok atau petani akan beralih ke komoditas lain.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santoso mengatakan ini adalah periode tanam kedua para petani bawang merah, kalau mereka merugi lagi ada kemungkinan petani tidak akan menanam lagi untuk periode selanjutnya.

“Untuk saat ini mereka masih mau menanam. Tapi jika periode tanam kedua ini mereka hancur [harganya], sudahlah,” katanya kepada Bisnis Minggu (1/3).

Dwi mengatakan alasan petani tersebut masih mau merugi adalah karena biaya penggarapan lahan bawang merah itu mahal di awalnya. Oleh sebab itu, petani masih berharap pada periode kedua. Namun, jika masih gagal juga secara otomatis para petani akan beralih ke komoditas lainnya.

Menurutnya, siklus seperti ini yang harus dipahami oleh regulator sebagai pengambil keputusan dan penjaga neraca dagang. Pemerintah dalam hal ini diminta untuk menentukan fokus pada permasalahan yang ingin diselesaikan.

“Tidak harus buru-buru dan klaim bahwa persoalan pangan sudah selesai. Ingat, volume impor pangan kita meningkat antara 2014-2017 dari 21,7 juta ton menjadi 25,3 juta ton untuk 7 komoditas utama,” katanya.

Dia menambahkan,  harga di tingkat usaha tani saat ini berkisar antara Rp4.000- Rp6.000/kg dengan biaya produksi Rp11.000/kg-Rp13.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper