Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deflasi Jateng Dipicu Turunnya Harga Sembako

Turunnya harga beras, daging ayam, telur ayam serta kentang di Jawa Tengah menyebabkan Deflasi sebesar 0,004% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,94 pada bulan Maret 2018.
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis
Kebutuhan pokok di pasar tradisional./Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Turunnya harga beras, daging ayam, telur ayam serta kentang di Jawa Tengah menyebabkan Deflasi sebesar 0,004% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,94 pada bulan Maret 2018. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng Margo Yuwono mengatakan, Deflasi tertinggi terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,44% dengan IHK sebesar 129,19 diikuti Tegal (0,27%) dengan IHK sebesar 128,62 dan Cilacap ( 0,11%) dengan IHK sebesar 135,58.

Deflasi yang terjadi di Kota Purwokerto disebabkan penurunan harga beras, kangkung, daging ayam ras, cumi-cumi dan buncis.

Sementara penyebab deflasi di Kota Tegal adalah turunnya harga beras, telur ayam ras, melon, kemiri dan cabai rawit. Deflasi di Kota Cilacap disebabkan penurunan harga beras, jeruk, kacang panjang, daging ayam ras, sabun dan detergen bubuk. 

"Pada Maret tahun ini Jateng mengalami deflasi mencapai 0,004% dan turunnya harga beras dan daging ayam ras dibeberapa pasar tradisional dituding menjadi penyebab deflasi. Dengan adanya deflasi upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras cukup berhasil," kata Margo Senin (2/4/2018).

Deflasi di Jawa Tengah terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,57%.

Sedangkan enam kelompok pengeluaran yang Iain mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan besar 0,37% diikuti kelompok sandang dan kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,14% kelompok makananjadi, minuman.

Rokok dan tembakau sebesar 0,13% kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,11% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05%.

Sementara itu lanjut Margo inflasi tertinggi terjadi Kota Surakarta sebesar 0,18% dengan IHK sebesar 127,76 diikuti Kota Kudus sebesar 0,06% dengan IHK sebesar 138,90 dan Kota Semarang sebesar 0,05% dengan IHK sebesar 130,71. 

"Kota Semarang mengaiami inflasi karena kenaikan harga bawang putih, bensin, bawang merah nangka muda dan bayam. Inflasi di Kota Kudus disebabkan naiknya harga bawang putih, bawang merah, cabai rawit, bensin dan pasir.

Kota Surakarta yang mengalami inflasi tertinggi disebabkan adanya kenaikan harga bawang pUtih, nangka muda, bawang merah, bénsin dan pasir," tambahnya.

Selain itu Kota Semarang juga mengalami penurunan harga pada komoditas beras, kacang panjang, telur ayam ras, kentang dan pumi-cumi. Komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Kudus adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, pisang dan kentang.

Penurunan harga di Kota Surakarta terjadi pada komoditas beras, daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara dan gula pasir. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper