Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Modal Kerja dan Konsumsi Kerek Pertumbuhan Kredit Februari 2018

Kenaikan kredit modal kerja dan kredit investasi mengerek laju pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada awal tahun.
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping deretan bursa mobil bekas di Jakarta, Minggu (4/2). Tren penjualan mobil bekas di 2018 diprediksi meningkat disebabkan naiknya ragam produksi mobil baru terutama segemen Low Cost Green Car (LCGC). /Bisnis.com-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Kenaikan kredit modal kerja dan kredit investasi mengerek laju pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada awal tahun.

Hal tersebut diungkapkan Bank Indonesia (BI) lewat Data Analisis Uang Beredar periode Februari 2018 yang dikutip Bisnis, Sabtu (31/3/2018).

Penyaluran kredit perbankan pada periode Februari 2018 tumbuh sebesar 8,2% secara year-on-year (yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 7,4%. BI mencatat total penyaluran kredit perbankan sebesar Rp4.690,6 triliun.

Kenaikan kredit tersebut didukung oleh peningkatan kredit pada golongan debitur korporasi dan perorangan yang masing-masing memiliki pangsa 41,4% dan 46,9% dari total kredit.

Pertumbuhan kredit korporasi dan perorangan sebesar 7,3% (yoy) dan 9,4% (yoy) meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 6,4% dan 9,1%

“Peningkatan pertumbuhan kredit perbankan tersebut terjadi pada kredit modal kerja (KMK) dan kredit konsumsi (KK) yang masing-masing meningkat dari 7,2% dan 10,4% pada Januari 2018 menjadi 8,5% dan 11,1%,” demikian disampaikan BI.

Lebih lanjut, bank sentral menyatakan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut sejalan dengan penurunan indeks lending standar (ILS) pada Survei Perbankan Bank Indonesia Triwulan IV /2017, terutama pada aspek suku bunga yang lebih rendah, jangka waktu kredit yang lebih panjang, serta biaya persetujuan kredit yang lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper