Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pertalite Rp7.800, Pertamina: Permintaan masih Aman, Harga lebih Murah dari Kompetitor

PT Pertamina (Persero) optimistis masyarakat tidak akan kembali beralih ke Premium seiring dengan kenaikan harga Pertalite.
Pertalite. /Antara
Pertalite. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) optimistis masyarakat tidak akan kembali beralih ke Premium seiring dengan kenaikan harga Pertalite.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, perseroan tidak ada kekhawatiran kalau terjadi pergeseran konsumsi Pertalite menjadi Premium kembali. Pihaknya mengklaim kondisi permintaan Pertalite aman, apalagi yang menjual produk bensin oktan 90 itu bukan cuma Pertamina.

"Kalau kompetitor malah menjual bensin oktan 90 lebih mahal dari kami kan. Jadi, so far aman-aman saja kok," ujarnya hari ini Senin (26/3/2018).

Harga Pertalite per 24 Maret 2018 mengalami kenaikan sekitar Rp150 per liter sampai Rp200 per liter di seluruh Indonesia. Harga Pertalite pun menjadi berada di kisaran Rp7.800 per liter sampai Rp8.150 per liter di seluruh kawasan Indonesia.

Harga Pertalite dengan spesifikasi oktan 90 itu memang masih murah ketimbang harga produk serupa dari kompetitor.

Shell Indonesia menjajakan produk bensin oktan 90 dengan harga Rp8.500 per liter, Total Oil Indonesia menjual produk serupa senilai Rp8.400 per liter, sedangkan Vivo Energy Indonesia menjual produk itu dengan harga Rp8.500 per liter.

Adiatma mengatakan, kenaikan harga Pertalite itu dinilai wajar seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia.

Pada data Bloomberg harga minyak Brent sudah berada level US$70,18 per barel. Angka itu sudah sangat jauh dari harga minyak APBN pada tahun ini senilai US$48 per barel.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar menyebutkan, perseroan menjajakan Pertalite belum mengikuti harga pasar saat ini.

Adapun, Pertamina mengaku tidak akan mengurangi distribusi Premium di tengah kenaikan harga Pertalite.

Adiatma mengatakan, pihaknya tidak akan mengurangi penjualan Premium. "Kami ikuti sesuai Peraturan Presiden saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper