Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan Ribu Warga AS Tuntut Kontrol Senjata Diperketat

Warga AS gusar dengan berbagai kasus penembakan di negeri itu dan berkumpul di Washington, Sabtu (24/3). Mereka menyerukan pemantauan lebih ketat atas senjata api, sekolah yang lebih aman, dan diakhirinya kekerasan menggunakan senjata api.
Nicolas Cruz saat ditahan kepolisian/Reuters
Nicolas Cruz saat ditahan kepolisian/Reuters

Kabar24.com, WASHINGTON - Warga AS gusar dengan berbagai kasus penembakan di negeri itu dan berkumpul di Washington, Sabtu (24/3). Mereka menyerukan pemantauan lebih ketat atas senjata api, sekolah yang lebih aman, dan diakhirinya kekerasan menggunakan senjata api.

Sambil meneriakkan bermacam slogan termasuk "Tak Pernah Lagi", dan "Apakah Saya Selanjutnya?" para pemrotes berkumpul di Pennsylvania Avenue di Washington, yang menghubungkan Capitol Hill dengan Gedung Putih.

Pertemuan terbuka bernama "March For Our Lives" diselenggarakan setelah Nikolas Cruz (19) menewaskan 17 orang dengan menggunakan senapan serang di satu sekolah menengah di Parkland, Negara Bagian Florida pada 14 Februari.

Penembakan itu telah memicu perdebatan di seluruh Amerika Serikat mengenai pemantauan senjata api, sementara banyak orang prihatin bahwa penembakan massal di sekolah menjadi peristiwa umum yang mengerikan.

Sementara itu, lebih dari 800 aksi protes serupa digelar di seluruh kota besar di negeri tersebut pada hari yang sama, termasuk di Kota Besar Los Angeles, Boston, Philadelphia, New York City dan Parkland.

Di New York, ribuan remaja, guru dan orang tua, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu (25/3/2018) pagi-- tak mempedulikan udara dingin dan turun ke jalan. Mereka memperlihatkan dukungan terhadap pawai siswa di seluruh negeri itu. Mereka menyeru Kongres AS agar mensahkan peraturan lebih ketat mengenai pemantauan senjata api.

Pawai dimulai dengan pertemuan terbuka di dekat Central park. Dalam kegiatan itu, massa mengheningkan cipta sementara nama 17 korban yang tewas dalam penembakan di sekolah dibacakan di Parkland.

Kemudian pemrotes --sambil memegang bermacam tanda termasuk "Cukup Sudah Cukup", "Kami lah Perubahan", "Kekerasan Bersenjata menyakitkan", dan "Saya Guru BUKAN Penjaga Keamanan"-- berjalan di sepanjang jalan menuju tengah kota Manhattan.

Di Chicago, ribuan orang berkumpul di Union Park untuk ikut dalam demonstrasi guna menentang kekerasan dengan melibatkan senjata api.

Walaupun temperatur hanya dua derajat Celsius pada hari itu, udara dingan tetap saja tak bisa menghentikan orang ikut dalam pertemuan terbuka tersebut.

Di panggung pertemuan terbuka, beberapa pelajar berbicara mengenai penembakan dan korban yang terjadi di sekitar mereka dan menyerukan hukum pemantaun senjata yang lebih ketat.

Di Kota San Francisco di pantai barat AS, ribuan orang berdemonstrasi untuk menganjurkan pemantauan senjata api.

Pemrotes berpawai di sepanjang jalan di Kota Burlingame, sekitar 44 kilometer di sebelah selatan San Francisco, sambil meneriakkan slogan. Pemrotes mendesak warga di kedua sisi jalan untuk mendukung protes mereka terhadap kejahatan yang melibatkan penggunaan senjata api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua-OANA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper