Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Siap Kerek Bea Impor Sawit, Darmin Minta Mendag Nego

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan akan meminta Menteri Perdagangan untuk merundingkan rencana India mengerek bea masuk impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan penanaman tumpang sari bersama para petani saat peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit, di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi
Presiden Joko Widodo (kiri) melakukan penanaman tumpang sari bersama para petani saat peluncuran penanaman perdana program peremajaan kebun kelapa sawit, di Desa Panca Tunggal, Sungai Lilin, Kabupaten Musi banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (13/10)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan akan meminta Menteri Perdagangan untuk merundingkan rencana India mengerek bea masuk impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

"Kita sedang mencoba sebenarnya, minta Menteri Perdagangan bicara dulu ke sana, jadi sama-sama negara emerging ngomong dulu lah," katanya di Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Dia mengatakan India memang selalu meminta keseimbangan dalam perdagangan internasionalnya dengan Indonesia. "tadinya kan mereka memang selalu ingatkan, impor lah daging, terus kita impor, abis itu impor lah beras," imbuhnya.

Hal tersebut dinilai Darmin wajar, karena surplus perdagangan Indonesia dengan India sangat besar. "Karena memang kita surplusnya gede banget disana."

Berdasarkan catatan Bisnis, surplus neraca perdagangan Indonesia dengan India pada periode Januari - Oktober 2017 mencapai US$8,3 miliar.

Sementara itu, nilai ekspor CPO dan turunan asal Indonesia ke India pada 2017 mencapai US$5,1 miliar atau meningkat 41,88% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$3,6 miliar.

Selain itu, kata Damin, pihaknya juga akan mempertimbangkan untuk menjaga hubungan baik dengan India. Karena bukan tidak mungkin pemerintah India akan lebih proteksionis dengan surplus besar yang diterima Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper