Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Inflasi Membayangi, Ekonom Beri 3 Rekomendasi Ini

Bisnis.com, JAKARTA Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menegaskan, inflasi tahunan dan tahun berjalan masih cukup tinggi. Meski hal ini banyak disebabkan tingginya inflasi pada periode Desember 2017 dan Januari 2018.
Kepala BPS Suhariyanto (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti memberi penjelasan terkait inflasi saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/2)./JIBI-Abdullah Azzam
Kepala BPS Suhariyanto (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Yunita Rusanti memberi penjelasan terkait inflasi saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Ekonom Center for St­rategic and Internat­ional Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menegaskan, inflasi tahunan dan tahun berjalan masih cukup tinggi. Meski hal ini banyak disebabkan tingginya inflasi pada periode Desember 2017 dan Januari 2018.

"Seperti yang kita ketahui ini banyak disebabkan oleh kenaikan harga makanan yang masih cukup tinggi hingga saat ini," katanya, Senin (5/3/2018).

Yose menekankan bahwa harga bahan makanan masih perlu mendapatkan perhatian. Pada sisi lain bukan hanya harga, tetapi penting juga melihat ketersediaan.

Menurutnya,harga tinggi dengan ketersediaan yang tidak mencukupi adalah kombinasi yang sangat buruk. Sebab, ternyata panen raya yang katanya terjadi pada Februari belum memberikan hasil. Bahkan, harga beras terus naik.

Adapun tiga hal yg harus dilakukan untuk mengurangi inflasi. Pertama, adalah dengan kebijakan moneter yang mungkin perlu lebih ketat.

Kedua, dengan melanjutkan dan mempercepat kebijakan reformasi sektor riil yang selama ini dicanangkan. Ketiga, dengan mempermudah impor bahan baku dan input yang sekarang makin dipersulit.

"Ini kelihatannya kontradiksi, tetapi impor bahan baku yang lebih bebas malah akan meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dan menurunkan inflasi," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Februari 2018, secara umum BPS menganggap inflasi bulan lalu relatif terkendali, hal itu ditunjukkan dengan inflasi bulanan di angka 0,17% dan secara tahunan 3,18%.

Meski terkendali, di satu sisi jika melihat komponennya, kinerja inflasi inti yang hanya 2,58% (year on year) menunjukkan titik terendah sejak 6 tahun belakangan. Padahal, inflasi inti biasanya digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat daya beli .

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper