Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tong Tong Night Market Shalimar Diusulkan Masuk Kalender Wisata Jatim

Tong Tong Night Market yang digelar Shalimar Boutique Hotel Malang diiusulkan menjadi kalender wisata Jatim karena kekhasannya.

Bisnis.com, MALANG—Tong Tong Night Market yang digelar Shalimar Boutique Hotel Malang diiusulkan menjadi kalender wisata Jatim karena kekhasannya.

Managing Director Shalimar Boutique Hotel Malang Lily Tjokrosetio mengatakan agar kegiatan tersebut dapat menjadi kalender wisata Jatim maka nanitnya agenda kegiatan akan digelar dengan pasti setiap tahunnya.

“Kalau ancar-ancar pada Juli-September pada libur panjang atau long weekend, bersamaan dengan musim kemarau karena kegiatan ini digelar di halaman hotel dan di malam hari,” katanya di Malang, Sabtu (19/8/2017).

Tong Tong Ninght Market, kata dia, sudah tiga kali digelar sejak tahun lalu. Respons dari masyarakat juga bagus. Pada Agustus ini, digelar pada 18-20 Agustus.

Mereka tidak hanya dari Kota Malang, melainkan dari kota besar lainnya seperti Surabaya dan Jakarta. Bahkan pada kegiatan kali ini, ada wisatawan asal Singapura.

Selain suasana yang ciri khas pasar malam tempoe doeloe, makanannya juga asli khas pedesaan. Misalnya nasi Madura, betul-betul nasi Madura yang biasa dimakan keluarga suku tersebut sehar-hari.

Begitu juga mie Jawa, betul-betul mie dengan mengandalkan bumbu-bumbu asli, tidak bergantung pada bumbu penyedap. Begitu juga Bakso Malang, memang benar-benar khas Malang resepnya.

“Minuman Secang, ini betul-betul menggunakan daun Secang. Tahun lalu, kami menyediakan hidangan Bebek Songgolangit yang memang salah satu bahannya menggunakan daun songgot langit yang kami cari dari desa,” ujarnya.

Konsep hiburannya juga dengan nuansa kuno. Pada kali pertama, diisi dengan Karawitan, kali ke dua dengan Ngremo, dan tahun ini dengan keroncongan.

Dia mengakui, Tong Tong Market sebenarnya mengadopsi kegiatan serupa di Denhag Belanda. Orang-orang Indonesia di sana yang rindu Tanah Air mendatangkan koki asli masakan tradisional dari Indonesia untuk menggelar dagangannya di sana.

“Tapi harganya mahal sekali di sana. Misalnya es dawet diharga 4 Euro,” ujarnya.

Untuk kegiatan di Shalimar, kata dia, harga dipatok lebih kompetitif. Karena ituulah kegiatan di sana menggunakan konsep all you can eat, makan sampai kenyang.

Pihaknya tidak terlalu mempertimbangkan soal keuntungan dari kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut diharapkan mempekuat citra hotel yang berciri arsitektur Kolonial Belanda, art deco.

Target pengunjung diharapkan bisa mencapai 100 orang/malam, Ke depan, pengunjung Tong Tong Night Market Shalimar justru berasal dari hotel tersebut.

Hal itu bisa terjadi jika kemasan maupun kuliner yang ditawarkan sesuai dengan ekspetasi dari pengunjung.

“Jadi kelak diharapkan mereka yang datang ke hotel a.l karena pertimbangan ingin menikmati makanan dan suasana di Tong Tong Night Market,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper